Senin, 09 April 2012

Peninggalan Sejarah kota tanjung pinang


Komplek Istana Kantor
Lokasi Objek: Pulau Penyengat
Istana kantor juga dikenal dengan istana raja ali.Istana ini dibangun pada tahun 1844. Fungsi istana ini selain sebagai kediaman juga sebagai kantor. Komplek istana ini berukuran 110 m2, dikelilingi oleh tembok. Keagungan gedung ini masih dapat terlihat seperti kamar mandi putri yang unik, teras, gerbang dan menara.
Masjid Raya Sultan Riau
Lokasi Objek: Pulau Penyengat
Mesjid yang berdiri kokoh ini di bangun pada 1 Syawal 1245 H atau tahun 1832 M. dibangun atas inisiatif dari Yang dipertuan muda ke –7 Raja Abdurrahman. Mesjid ini memiliki panjang 19,8m dan lebar 18m. mesjid ini memiliki arsitektur yang khas, diantaranya terdapat 4 buah tiang penyangga di dalamnya, juga terdapat 4 buah menara di setiap sisinya dan 13 buah kubah, sehingga jika di jumlahkan menara dan kubahnya berjumlah 17, sesuai dengan jumlah rakaat sholat sehari semalam bagi umat islam.keunikan lain dari masjid ini adalah digunakannya putih telur sebagai campuran bahan bangunannya. Di dalam mesjid ini terdapat sebuah kitab suci Al-Quran yang di tulis tangan.
Komplek Makam Daeng Marewah
Lokasi Objek: Hulu Riau
Daeng marewah kelana jaya putra merupakan Yang Dipertuan muda I kerajaan Riau – Lingga – Johor dan Pahang. Pada masa pemerintahan sultan sulaiman, terjadi perebutan tahta oleh pihak raja kecil dari siak. Pihak sulatan sulaiman meminta bantuan pihak – pihak bugis. Peperangan itu akhirnya dimenangkan oleh pihak Sultan Sulaiman. Dan atas balas jasa, maka diberikanlah jabatan Yang dipertuan Muda kepada Pihak Bugis. Di komplek makam daeng Celak ini juga terdapat makam Tun Abas. Beliau adalah Bendahara Sri Maharaja Kerajaan Riau – Johor. Dan dari garis keturunnyalah sultan – sultan johor berasal.
Gedung Mesiu
Lokasi Objek: Pulau Penyengat
gedung ini digunakan sebagai gudang tempat menyimpan obat bedil. seluruh bangunannya merupakan tembok beton berbentuk segi empat dengan atap berbentuk runcing.
Benteng Pertahanan Bukit Kursi
Lokasi Objek: Pulau Penyengat
Benteng Pertahanan Bukit Kursi dibangun pada masa pemerintahan Raja haji. Pada masa itu Raja Haji menjadikan pulau penyengat sebagai basis pertahanan. Benteng ini disebut sebagai benteng yang modern pada zamannya.Dari atas bukit ini kita dapat melihat pemandangan kota tanjungpinang yang indah.


Komplek Makam Raja Jakfar
Lokasi Objek: Pulau Penyengat
komplek makam Raja Jakfar adalah komplek makam yang baik diantara makam lainnya.Dilapisi dinding dengan pilar dan kubah kecil, disamping terdapat kolam tempat berwudhu untuk solat. Raja Jakfar adalah Yang Dipertuan Muda ke-6 Kerajaan Riau-Lingga. pada masa pemerintahannya beliau menata dan Raja Jakfarmemindahkan pusat kedudukan Yang dipertuan muda dari Hulu Riau ke Pulau Penyengat.
Kawasan Pecinaan Senggarang
Lokasi Objek: Senggarang
Kawasan ini merupakan kawasan yang religius bagi umat Budha. Di kawasan ini terdapat beberapa kelenteng yang dinilai magis menurut kepercayaan umat Budha. Kelenteng – kelenteng itu adalah : Kelenteng Su Te Kong, merupakan kelenteng dewa api, Kelenteng Marko. Merupakan kelenteng dewa Laut, Kelenteng Tay ti kong, merupakan kelenteng dewa tanah Di kawasan senggarang juga terdapat patung – patung budha, patung – patung ini mempunyai daya tarik tersendiri
Komplek makam Engku Putri
Lokasi Objek: Pulau Penyengat
Komplek makam Engku Putri Raja Hamidah, Engku Purti adalah Purti Raja Haji Fisabilillah, beliau merupakan Permasuri dari Sultan mahmud. Menurut sumber sejarah, pulau penyengat merupakan mas kawin dari sultan mahmud. Engku Putri merupakan wanita yang sangat berpengaruh di kerajaan riau – lingga. Karena beliau merupakan pemegang Regelia, atau alat – alat kebesaran penobatan sultan. Dalam komplek makam ini juga terdapat makam Raja Ali Haji. Merupakan tokoh budayawan dan negarawan di kerajaan riau. Dan merupakan pahlawan nasional di bidang Bahasa
Komplek Makam Daeng Celak
Lokasi Objek: Hulu Riau
Daeng Celak Merupakan Yang dipertuan Muda II kerajaan Riau. Pada masa pemerintahannya Daeng celak menggalakkan masyarakat untuk menanam gambir, dan gambir merupakan komoditi ekspor dari kerajaan Riau pada masa itu.